YOGYAKARTA. Memasuki hari ke-4 dalam pelaksanaan Kuliah Praktek bagi para Mahasiswa Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM di Akademi Angkatan Udara (AAU), instruktur AAU, Mayor Sus Priyo Hadisusilo, S.H., M.Hum., memberikan pembekalan terkait bahaya radikalisme. Hal ini dipandang perlu, karena sebagai generasi muda dan mahasiswa sangat rentan adanya pengaruh radikalisme yang dapat berujung kepada perbuatan terorisme, Kamis (8-12-2022).
Menurut Mayor Priyo yang kesehariannya bertugas sebagai Kepala Hukum AAU, bahwa Radikalisme diawali dengan adanya sikap intoleran pada diri seseorang yang selalu menganggap dirinya paling benar. Disamping perilaku ekslusif merasa paling benar, dia juga tidak siap berbeda dan tidak menerima perbedaan. Sikap intoleran ini menjadikan individu sangat mudah di doktrinasi menjadi radikal, serta yang lebih jauh lagi kepada tindakan terorisme.
Modus yang saat ini berkembang, bahwa doktrinasi radikal tidak hanya dilakukan secara fisik dan perkumpulan tertentu, namun saat ini juga marak adanya pola radikalisasi melalui dunia maya, melalui group diskusi, channel berita dan akun medsos yang banyak memuat konten hasutan, adu domba dan paham radikal.
Dalam upaya mengantisipasi hal tersebut, Mayor Priyo menyampaikan upaya-upaya pencegahan paham radikal dan juga upaya deradikalisasi sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme untuk menghilangkan pemahaman radikal yang terlanjur tertanam pada diri seseorang.(penaau-2022)
Menjadi perguruan tinggi militer yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan bertaraf Internasional, melahirkan pemimpin berkarakter, berintegritas, profesional, modern, dan berwawasan kebangsaan.