🌏 Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hanafie Asnan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: Skep/ 79/ VII /2000 tentang pemberian nama “Karbol” bagi Taruna Akademi Angkatan Udara. Dengan surat keputusan tersebut, nama panggilan “Taruna AAU” berubah kembali menjadi “Karbol AAU”.
Nama panggilan “Karbol” untuk para kadet AAU, pertama kali diberikan oleh Menteri/ Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Udara Omar Dani saat sambutan pada Upacara Pelantikan Komandan Jenderal Akademi Angkatan Udara pertama, Komodor Udara S. Dono Indarto tanggal 28 Juli 1965 di Pangkalan Udara Adisutjipto. Panggilan “Karbol” tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Komandan Akademi Angkatan Udara Nomor: 145/ KPTS/ AAU 1965 tanggal 3 Agustus 1965. Harapannya dengan panggilan “Karbol”, para siswa dapat mengambil suri tauladan, semangat, kepandaian, dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh Marsekal Muda TNI Anumerta Prof. Dr. Abdulrachman Saleh kepada bangsa dan negara.
Karbol adalah julukan salah seorang perintis TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, ketika dia masih mahasiswa kedokteran di Geneeskundige Hogeschool Batavia yang sekarang bernama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Julukan itu diberikan oleh salah seorang dosen Belanda yang mengajar di kampusnya. Dosen Belanda tersebut sering memanggil Abdulrachman Saleh dengan sebutan “ Krullebol” dan dilafalkan menjadi “Karbol”, artinya adalah “Si Keriting yang cerdas”. Julukan tersebut juga diberikan oleh teman-teman mahasiswanya karena kemampuan serba bisanya dan kecerdasannya dalam memecahkan setiap persoalan.
Panggilan “Karbol” untuk siswa-siswa AAU berawal dari studi banding yang dilakukan oleh Komandan Pendidikan Kolonel Udara Soebambang, Asisten Direktur Pendidikan Mabesau Mayor Udara Soejatmiko dan Komandan Skadron “D” Sekolah Penerbang Mayor Udara Saleh Basarah ke luar negeri terkait dengan pembangunan AAU, sekaligus juga untuk melakukan evaluasi terhadap Pesawat IL-29 Dolphin. Negara-negara yang menjadi tujuan mereka adalah India, Thailand, Jerman Barat, Polandia, Tjekoslovakia, Rusia, Hongaria, Inggris dan Amerika Serikat. Ketika mereka di Amerika Serikat, mereka diundang oleh Gubernur Akademi USAF dan menginap selama lima hari di kampus dalam asrama Senior Air Cadets BHQ. Selama disana mereka mengamati dan mendengar panggilan sebutan untuk para Kadet USAF dengan sebutan “Mr Dolly”, “The Doolies,” atau “Doolly”.
Mayor Udara Saleh Basarah kemudian menanyakan perihal panggilan tersebut kepada para Kadet USAF dan mendapat penjelasan bahwa panggilan tersebut diambil dari nama General USAF James H “Jimmy” Doolittle, seorang tokoh penerbang militer yang termasyur dan serba bisa. Di Amerika, dia satu-satunya jenderal penuh dengan pangkat four stars dan dianugerahi 14 bintang jasa kehormatan, dan aneka gelar kehormatan untuk prestasi cemerlang di bidang penerbangan, air races, auto races dan olahraga tinju amatir dan profesional serta meraih gelar Doktor of Science dari Massachutes Institue of Technology USA dalam usia yg relatif masih muda. Harapannya dengan panggilan tersebut, para Kadet USAF memiliki kemampuan serba bisa dan berprestasi seperti General USAF James H “Jimmy” Doolittle.
Terinspirasi dari panggilan bagi Kadet United Stated Air Force Academy (USAFA) tersebut, Mayor Udara Saleh Basarah yang sangat mengagumi Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, meminta ijin secara lisan kepada Komandan Komando Pendidikan untuk menggunakan panggilan “Karbol” kepada para Kadet AAU. Saran tersebut ternyata langsung diterima dengan baik, dan dilanjutkan dengan melaporkan kepada Menteri/ Panglima AU Laksamana Madya Udara Omar Dani.
Tahun 1965, dikeluarkan Surat Keputusan Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi Nomor: 185/ Koti/ 1965 tentang berdirinya Lembaga Pendikan AKABRI. Namun proses realisasinya berjalan secara bertahap, termasuk panggilan “Karbol” bagi siswa AAU masih digunakan dan tahun 1977 panggilan “Karbol” diganti menjadi “Taruna”. Tahun 2013 Kasau Marsekal TNI I Putu Dunia mengeluarkan S urat Keputusan Nomor Kep/398/VI/2013 tentang pemberian nama Taruna/Taruni bagi prajurit siswa AAU. Dalam keputusan tersebut juga dinyatakan bahwa pemanggilan Taruna/Taruni AAU sebagai prajurit siswa dapat dengan sebutan “Karbol”.
"TNI Angkatan Udara - Jauh di Langit Dekat di Hati"
DISPENAU@2024.
#tniau
#swabhuwanapaksa
#jauhdilangitdekatdihati
#airmentv
#airmenradio
#tniauampuh
#ampuh
#kasau #marsekaltnitonnyharjono #marsekaltonnyharjono
#tonnyharjono
Menjadi perguruan tinggi militer yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan bertaraf Internasional, melahirkan pemimpin berkarakter, berintegritas, profesional, modern, dan berwawasan kebangsaan.