Berita

Sekilas Sejarah AAU

Isi Berita

      Pen-AAU(10/7).  Bulan Juli bagi Akademi Angkatan Udara (AAU) merupakan bulan yang penuh makna.  Karena pada bulan itu ada tanggal 26 yang merupakan Hari Jadi AAU, tepatnya 57 tahun yang lalu yakni tanggal 26 Juli 1965.  Menyambut Hari Jadi tersebut, setiap hari akan kami sampaikan berbagai informasi terkait dengan eksistensi AAU.  Kali ini kami sampaikan Sekilas Sejarah AAU secara bersambung, yakni :

 

      Sejarah pertumbuhan AAU merupakan bagian tak terpisahkan dari Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.   Pada akhir bulan Desember 1945, Suryadi Suryadarma sebagai Formatur Angkatan Udara memanggil para bekas anggota-anggota Angkatan Perang bangsa Indonesia yang bekerja pada Belanda dan semua tenaga-tenaga yang pernah bekerja pada penerbangan Jepang guna merencanakan tugas pendidikan pembentukan personil TNI AU.  Tugas ini kemudian diserahkan kepada Agustinus Adisutjipto yang telah memiliki ijazah terbang GMB (Groote Militaire Brevet).  

 

      Maka pada tahun 1946 didirikanlah Sekolah Penerbang pertama di Indonesia, yaitu di Bumi Maguwo Yogyakarta.  Tugas tersebut dilaksanakan secara darurat karena selalu terancam oleh serangan pihak Belanda.  Tetapi berkat semangat juang dan keberanian siswa-siswa sendiri, dalam waktu relatif singkat beberapa tenaga telah mampu dijadikan pembantu instruktur, sehingga tugas Agustinus Adisutjipto sebagai Komandan Pangkalan dan Kepala Sekolah dapat bergerak lebih leluasa untuk memajukan Sekolah Penerbang.  Inilah Lembaga Pendidikan Angkatan Udara Pertama yang merupakan Embrio Akademi Angkatan Udara.

         

          Dengan memanfaatkan pesawat-pesawat tua seperti Chureng dan Hayabusha, Sekolah Penerbang tersebut berhasil meluluskan penerbang-penerbang yang tangguh dan menggoreskan Tinta Emas dalam sejarah perjuangan bangsa kita.  Mereka itu antara lain ;  Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, Suharnoko Harbani , Iswahyudi, Soetardjo Sigit dan Moeljono. (bersambung-penaau2022)

 

Berita Lainnya

Sekilas Sejarah AAU