Yogyakarta. (Pen-AAU). Akademi Angkatan Udara (AAU) terus berkomitmen untuk mencetak SDM unggul khususnya dibidang Siber. Komitmen tersebut sejalan dengan Perintah Gubernur AAU Marsda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo, M.M., MDS., untuk mencetak SDM dibidang Siber dalam rangka mempersiapkan program studi baru di AAU yakni Prodi Pertahanan Siber dan Antariksa.
Pada hari ketiga pelatihan difokuskan pada materi tentang kerentanan dalam sistem siber, seperti kelemahan desain, implementasi, dan manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber. Pemateri pada pelatihan keamanan siber dari BSSN, Bapak Mora Hartanto Ritonga, S.ST., M.T dan Ibu Agus Kurniati, S.ST., M.T. memastikan bahwa para peserta pelatihan telah mendapatkan pengetahuan secara aktif tentang berbagai jenis ancaman siber, termasuk serangan Denial of Service (DoS), ransomware, phishing, dan malware, serta contoh kasus nyata serangan siber di Indonesia lainnya, seperti Defacement, Fake Login, Malware, Penyusupan Siber, Spam, APT, dan Crypto mining.
Para peserta pelatihan Cyber Security tampak serius dalam menanggapi perbedaan Ancaman atau threat dan Kerentanan atau Vulnerability. Threat adalah segala hal yang dapat mengganggu proses kegiatan, penggunaan, keutuhan dan ketersediaan dari suatu informasi. Beberapa contoh threat antara lain: Stand alone threats, Threat yang muncul tanpa adanya koneksi dengan sistem lainnya (misalnya: virus, password cracker), Threat karena faktor manusia, Connection/Network threats, dan Threat yang timbul karena adanya koneksi dengan sistem yang lainnya.
Pada kesempatan diskusi, seluruh peserta yang diwakili Kolonel Tek Ardian Infantono, S.Kom., M.Eng. mengungkapkan pentingnya reply resmi dari pihak Kementerian Komunikasi dan Digital kepada seseorang yang membeli nomor GSM baru/HP baru yang telah meregistasikan identitasnya (nomor NIK). Dengan demikian, hal itu menjamin bagi si pemilik nomor tersebut bahwa proses registrasi dapat dipertanggungjawabkan dan otoritas resmi telah menerima dan mengirim notifikasi resmi. Selain sesi teoretis, pelatihan juga dilengkapi dengan praktik langsung melalui lab virtual TryHackMe dan lab virtual Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (SIRTII) dari BSSN yang memungkinkan peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam simulasi situasi nyata, termasuk cara mengidentifikasi serangan dan mengelola pemulihan data.
"Pada latihan hari ini, kami juga menjadi semakin paham tentang phising. Dengan metode praktik langsung sangat memudahkan kami untuk memahami dan mengantisipasi penerimaan maupun eksekusi terhadap informasi di internet melalui berbagai bentuk, baik email, WA, iklan-iklan atau penawaran-penawaran lainnya, apakah hal-hal tersebut termasuk phising ataukah data yang valid," pungkasnya. (penaau-2024).
Menjadi perguruan tinggi militer yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan bertaraf Internasional, melahirkan pemimpin berkarakter, berintegritas, profesional, modern, dan berwawasan kebangsaan.